Senin, 25 Juli 2011

Balimau Bersama & Maksiat Bersama


Bissmillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaiku....Wr.Wb
               Akhi wa ukhti yang dirahmati Allah bulan ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang beriman karena pada bulan ramadhan setiap amal akan dilipat gandakan pahalanya dan dosa-dosa yang telah berlalu akan diampuni bagi umat islam yang berpuasa dengan penuh keimanan dan perhitungan. Sehingga setiap ramadhan datang orang beriman selalu gembira, kegembiraan orang beriaman dalam menyambut ramadhan diatandai dengan peningkatan ibadah dan berbagai macam agenda rutin dalam lingkup ibadah serta dibarengi dengan penyesalan terhadap dosa-dosa yang telah berlalu, mereka harap dan cemas, harap meraka agar dosa yang berlalu diampuni oleh Allah SWT. dan mereka cemas apabila akhir ramadhan nantik amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT.
         Sebagian besar umat islam menyambut ramadhan selalu dengan keceriaan akan tetapi keceriaan yang diperlihatkan umat islam sering kali salah arti, mayoritas umat islam bahagia dengan datangnya ramadhan karena ramadhan kesempatan bagi mereka untuk pesta makanan dan ada juga yang bahagia dengan datangnya ramadhan karena tradisi  balimau bersama "Maksiat bersama", inilah rasanya kata-kata yang pantas kita ucapkan dengan kenyataan hari balimau yang kita saksikan setiap tahunnya. Muda-mudi mandi bersama bercampur baur laki-lakiu dan perempuan dengan pakai renang ala Barat apakah itu ditempat tempat-tempat wisata pemandian umum atau bahkan disetiap tepian sungai tidak luput dari perayaan balimau, bukan menyesali dosa yang mereka lakukan tetapi perayaan maksiat untuk menumpuk dosa yang mereka lakukan nau'uzubillahiminzalik.....
            Sebagai seorang muslim seharusnya kita berkaca kepada sikap para sahabat dalam menyambut ramadhan, pada umumnya para sahabat menyambut ramadhan bahagia dengan ramadhan karena mereka berharap panen "Pahala" bukan "Panen Harta" dan bukan pula "Panen dosa" karena kecendrungan umat islam yang kita lihat selama ini mereka terlalu banyak menghamburkan harta untuk membeli makanan yang melebihi kebutuhannya sehingga pada siang harinya banyak makanan yang terbuang, sedangkan tetangganya banyak yang kelaparan. Bukankah kita berpuasa merasakan penderitaan rakyat kecil yang senantiasa kelaparan setiap hari.....bb

10 LANGKAH YANG DIAJARKAN RASULULLAH DALAM MENYAMBUT KEDATANGAN RAMADHAN

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)
Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.
2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.
9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Dari sebuah Laman di Malaysia 3 tahun yang lalu (maaf saya kehilangan jejak alamatnya..), saya mendapatkan  persiapan menyambut Ramadhan ini, dalam agenda yang tertata baik, sempat copy pastekan dalam postingan saya. Tahun ini saya melakukan hal yang sama, karena saya merasakan manfaanya ketika mempersiapkan ramdhan dengan sepenuh hati. Semoga para sahabat juga akan merasakan yang saya dapatkan. (jika perlu dapat saja masing-masing dari kita melakukan perubahan dan penyesuaian sesuai dengan situasi masing-masing) semoga bermanfaat.

Agenda  Menyambut Ramadhan 1430 H

Minggu I : 10 Juli – 17 juli 2009/ 18 – 24 Rajab 1430 H
Tema : Menyadarkan hati
Kegiatan :
- Fokus minggu ini ialah untuk mengembalikan kestabilan jiwa dengan cuti panjang untuk hal-hal berikut:
• Mencoba untuk mendapatkan khusyuk ketika sholat.
• Tilawah Al-Quran dan mencoba mengkhatamkannya minima sekali sebelum Ramadhan.
• Membaca atau mendengar ceramah dari kaset berkenaan Allah, Syurga dan nikmatnya, Zikrullah, Taubat dan sebagainya.
• Berfikir tentang kejadian makhluk Allah.
• Muhasabah diri tentang apa yang telah dicapai ditahun ini.
• Doa semoga Allah membantu kita bersungguh-sungguh dalam melakukan ketaatan padaNYA. Ini merupakan waktu yang cukup baik untuk meninggalkan beberapa sikap buruk seperti merokok, mengumpat, mengeluarkan kata-kata kasar dan sebagainya.
Minggu II : 18 Juli – 24 juli’09/ 25 Rajab – 1 Sya’ban 1430 H
Tema : Minggu Puasa dan Quran
Kegiatan : Meneruskan kegiatan minggu I ditambah dengan kegiatan yang fokus pada tazkirah mengenai Ramadhan untuk memberi rangsangan dan motivasi yang berpanjangan.
• Mulai puasa senin dan Kamis.
• Memperbanyak membaca dan mendengar Al-Quran.
• Mencoba untuk menghabiskan satu juz Al-Quran sehari agar dapat khatam sebelum Ramadhan.
• Mengulangi dan mengkaji hafalan Al-Quran yang telah dihafalkan sebelum ini.
Minggu III : 25 juli– 31 juli’09/ 2 – 8 Sya’ban 1430 H
Tema : (Minggu Fajar, Zikir dan Sedekah)
Kegiatan :- Tetap mengerjakan kegiatan yang telah dilakukan di dua minggu sebelumnya ditambah dengan
• Tunaikan solat Subuh pada waktunya dan dua raka’at sebelumnya. (Sholat Sunnah Qobliyah Subuh)
• Tunaikan zakat harta.
• Banyakkan amalan sedekah.
• Pelajari jenis-jenis sedekah selain harta (senyum, perkataan yang baik, menolong orang Islam….)
Minggu IV : 1 – 7 Agust’09/ 9 – 16 Sya’ban 1430 H
Tema : Minggu Qiyamullail dan Amalan Sunah
Kegiatan :- Tetap mengerjakan kegiatan yang telah dilaksanakan hingga minggu ke III dan ditambahkan dengan
• Mulai dengan Qiyamullail 3 kali dalam seminggu.
• Tunaikan dua rakaat selepas Isya’ sebelum (tidur). atau Sholat Sunnah Ba’diyah Isya’
• Berusaha agar dapat bangun pagi 30 menit sebelum adzan Subuh, Iltizam dengan sunnah Rawatib (2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum dan sesudah Dzuhur, 2 rakaat setelah Maghrib, 2 rakaat setelah Isya’, Solat Dhuha antara terbit matahari hingga waktu Dzuhur dan Sholat Witir selepas Isya’ hingga sebelum Subuh)
• Iltizam dengan Tilawah Quran selepas Subuh hingga terbit matahari diikuti dengan 2 rakaat Dhuha. Lakukan sekali seminggu sebagai permulaannya yaitu pada awal-awal minggu ke IV.
• Mencoba mengatur jadwal dan pola makan anda agar benar-benar menyehatkan dan menghindari makan dengan jumlah yang terlalu banyak. Ini penting untuk memastikan Ramdhan yang bakal datang itu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah dan bukannya pesta makan!
Minggu V : 9 – 14 Agust’09 / 17 – 22 Sya’ban 1430 H
Tema : Minggu Silahturahim
Kegiatan : Lanjutkan kegiatan yang telah dapat dikerjakan hingga minggu ke IV dan tambahkan dengan
• Muliakan minggu ini membangun ikatan silahturahim, baik itu melalui bertemu langsung, atau dengan pembicaraan telepon, e-mail dsbnya juga dengan perbanyak doa untuk orang tua serta kaum kerabat.
• Saling memberikan hadiah yang bermanfaat.
• Menjadikan menjambut Ramadhan sebagai isue paling penting.
Minggu VI : 15 – 21 Agust’09 / 22 – 29 Sya’ban 1430 H
Tema : Minggu Doa dan Taubat
Kegiatan :- Tetap mengerjakan semua amalan yang telah dapat dilakukan pada V minggu sebelumnya ditambah dengan
• Minggu ini merupakan minggu persiapan terakhir.
• Banyakkan doa dan istighfar. Mohon agar dipertemukan dengan Ramadhan, diberi kekuatan untuk melakukan ketaatan pada bulan Ramadhan nanti dan diterima segala amalan yang kita lakukan.
• Bertaubat sepenuhnya di atas segala keterlanjuran sebelum ini, dan mulailah lembaran baru dengan Allah.
• Pastikan anda khatam Al-Quran pada minggu ini.
• Menyediakan “Kantong Ramadhan” atau menyiapkan dana khusus keperluan berbuka untuk diedarkan kepada kepada keluarga-keluarga miskin.
• Pada malam melihat pergantian bulan, kumpulkan seluruh keluarga untuk bersama-sama menantikan pengumuman pemerintah tentang tibanya bulan Ramadhan.
• Gembirakan anak-anak dengan mengantung perhiasan seperti balon warna-warni, hiasan rumah dan sebagainya sebagai lambang kegembiraan menyambut tibanya bulan Ramadhan. Agar sejak dini anak-anak ini akan meresapi betapa berharga dan bahagianya kesempatan memperoleh bulan Ramadhan dalam hidup.
“Apabila malam pertama Ramadhan menjelang, syaitan dan para pelampau jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tiada satupun yang dibuka, pintu-pintu syurga pula dibuka dan tiada satupun yang ditutup. Si tukang seru menyeru: Wahai pencari kebaikan! Ayo maju. Wahai pencari kejahatan! Ayo berhenti”.
[Diriwayatkan oleh at-Tirmizi]
“Ramadhan telah tiba kepada kamu. Ia bulan berkat yang dilimpahkan oleh Allah untuk kamu. Di dalamnya, Dia menurunkan rahmat, menghapuskan kesalahan, mengqabulkan doa, menonton persaingan kamu dalam kebaikan dan berbangga dengan kamu di hadapan para malaikatNya. Lantaran itu, tunjukkanlah kepada Allah kebaikan diri kamu. Orang yang malang ialah sesiapa yang tidak memperolehi rahmat Allah ‘Azza wa Jall”
[Diriwayatkan oleh at-Tobroni]
Marilah kita berniat semoga Ramadhan tahun ini akan menjadikan kita lulus dalam keadaan yang bertambah keimanan dan meningkat ketaqwaan. Insya Allah.
“Siapa yang bangun malam bersembahyang pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (keredhaan Allah), dosanya yang lalu diampunkan”. [Diriwayatkan oleh al-Bukhari]
“Apabila seorang lelaki membangunkan keluarganya (isterinya) pada waktu malam lalu mereka berdua bersembahyang atau setiap daripada mereka bersembahyang dua rakaat, mereka dicatat sebagai golongan lelaki dan perempuan yang berzikir” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar